Selamat Datang Di Blog saya

Welcome to My Blog

Monday, October 31, 2016

Senin, 31 Oktober 2016

Assalamu'alaykum.Wr.Wb

Jika kamu ingin menjadikan seorang syaikh sebagai panutanmu, maka kamuharus mengakui keberadaan sang guru umat, Rasulullah SAW.

Mungkin kamu akan tahu seribu kata cinta dan penghapus noda hitam hati yang kamu dengar dari seorang yang memiliki 1000 ilmu dan jawaban itu berasal dari kata2 menggugah penuh hikmah dan kebangkitan ruhiyah dan jasmaniyah selama berabad2 lamanya.

Apakah kamu akan melupakannya ?

Kebidaban, kezaliman, kebodohan, kedurhakaan, kelicikan, dan kemungkaran adanya bagi seorang yang mencacinya dan menghinanya.

Seandainya dia hidup pada zaman ini, inginkah kamu dengarkan suara merdunya itu wahai manusia separuh api dan air ini ?

Tak lekang oleh panas kata2 mujarabnya itu, selama generasi ke generasi, semakin diperbagus dan diperjelas.

Apakah kamu siap bukan menjadikan syaikhmu itu panutan, tapi kamu akan menjadi syaikh bagi orang yang ada di sekitarmu selanjutnya ?

Pertemuan dua kebaikan dengan kolaborasi prinsip aplikasi amal dan teori membuatku tahu..

Bahwa dunia ini perlu sang guru, sang panutan, sang penghibur jiwa, agar tak hilang oleh waktu eksistensi diri ini.

Dari hari ini, satu tempat menuju persaudaraan...

Wassalamu'alaykum.Wr.Wb

#SekedarBerbagi

Sunday, October 30, 2016

Minggu, 30 Oktober 2016

Assalamu'alaykum.Wr.Wb

Lupakan kebaikan yang telah kita berikan kepada mereka dan lupakan keburukan mereka kepada kita. Itulah ikhlas.

Ketika terlalu menyesali segala perbuatan yang diselesaikan dengan keputusasaan, maka jangan pernah kita acuhkan. Ingatkanlah mereka, dan mulai dekatkan mereka kepada cahaya itu.

Suci atau tidaknya kita, jika selalu ditujukan dengan keikhlasan dalam beramal, maka segala apa yang kita perbuat dan lakukan akan dijawab oleh Allah SWT tanpa diduga - duga.

Beginilah jalan kebenaran. Takzimnya kita akan keesaannya bukan berarti secara langsung menghilangkan secara komperehensif keimanan kita kepada Allah SWT.

Di antara satu cerita, tersebarlah beratus2 kalimat semangat dan bara api juang ke dalam hati kita, jiwa kita, dan jasmani kita agar kita kuat dalam mengubah dunia.

Wassalamu'alaykum.Wr.Wb

#SekedarBerbagi

Saturday, October 29, 2016

Urgensi

Assalamu'alaykum.Wr.Wb

Sepintas, kita sering mengerjakan sesuatu yang sudah direncanakan sebelumnya. Dan tiba2 ada amanah atau kerjaan yang datang kepada kita di waktu yang tak terduga. Sudah bisa kita pastikan bahwa ada dua pekerjaan yang harus diselesaikan. Namun, pengaruhnya sangat menentukan keberadaan ataupun keadaan kita selanjutnya. Itulah Urgensi.

Kita sering mengatakan bahwa urgensi sangat erat kaitannya dengan pekerjaan yang diemban. Contohnya, urgensi dalam memancing ikan adalah untuk dimakan ataupun dijual. Urgensi juga harus diperkuat dengan bukti2 yang rasional dan sesuai dengan realita.

Ada segudang pekerjaan atau amanah yang urgensinya sangat penting dalam pemikiran kita. Tapi di sisi lain, ada satu pekerjaan lain yang urgensinya akan berpengaruh terhadap hidup kita di masa depan.

Itulah urgensi. Sepintas ada 7 huruf dalam kata tersebut. Tapi, itu merupakan unsur penting dalam bergerak bagi kita. Karena tanpa urgensi, pekerjaan itu tidaklah bernilai dan sekedar formalitas. Dan bisa jadi, untuk tujuan tertentu biar diakui dan dikenal oleh banyak orang.

Wassalamu'alaykum.Wr.Wb

- M.A.S -

#SekedarBerbagi

Kompetensi

Assalamu'alaykum.Wr.Wb

Dibalik hasil usaha kita dalam mencari ilmu pengetahuan, maka akan membuahkan hasil yang sangat berpengaruh keberlangsungan kecerdasan manusia di masa depan, sebut saja namanya kompetensi.

Manusia yang mempunyai kompetensi adalah manusia yang akan mengetahui apa yang akan dilakukan dan diselesaikan di masa kini agar kiranya generasi mendatang dapat menikmati hasil kerja keras mereka yang baik dan benar aplikasinya.

Otak kita dibuat untuk mengupgrade setiap apa yang kita lihat, baca, tulis, dan dengar sepanjang hidup ini.  Dapatkah kita gunakan untuk kebodohan dan keserakahan demi tujuan pribadi semata ? Bisa, bisa kali pun. Tapi dampaknya akan kembali pada dirimu sendiri, suatu saat akhirnya akan ketahuan juga.

Ini bukanlah sebuah fiksi yang dikemas rapi semata - mata untuk mencari keuntungan pribadi, tapi kompetensi adalah faktor penting kita dalam mencerdaskan mereka yang tertinggal, dan mengubah jalan pemikiran mereka agar sama dengan pemikiran kita, yaitu menuju kesejahteraan dan kemakmuran.

Rasulullah SAW sudah mengajarkan bagaimana menuntut ilmu itu, tanpa batas dan bisa di mana saja. Bahkan kata - katanya masih familiar di telinga saya, "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina". Itu bukan hadist, itu adalah kata2 bijak yang beliau keluarkan dan wariskan kepada kita selaku generasi masa kini yang hidup pada hari ini.

Kita hidup bukan hanya sekedar belajar, tapi memahami dan mengamalkan adalah salah satu jawaban kita dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Begitu juga kompetensi, tanpa ini kita hanyalah manusia zaman batu yang hanya bisa meraba dan membuat suatu hal dengan menebak - nebak saja.

Semakin kita belajar, semakin banyak apa yang kita dapatkan, dan semakin dipahami, maka kuatlah pemahaman kita terhadap suatu ilmu yang kita pelajari. Maka lahirlah kompetensi itu sendiri.

Ada saatnya ketika kita selalu menjadi pembelajar, maka kita akan selalu lebih maju daripada yang lainnya. Itu nyata, ingin buktinya ? Sahabat - sahabat terdahulu telah membuktikannya, bahkan ilmuwan masa kini juga sudah malang melintang dalam mengaplikasikan dan membagikan ilmu pengetahuan yang mereka pelajari.

Insya Allah kamu juga pasti bisa jadi manusia yang mempunyai kompetensi yang mumpuni ke depannya. Gak perlu takut dan bimbang, karena Allah SWT akan selalu memudahkan orang-orang yang berilmu.

Wassalamu'alaykum.Wr.Wb

- M.A.S -

#SekedarBerbagi

Sabtu, 29 Oktober 2016

Assalamu'alaykum.Wr.Wb

Di balik sebuah nasehat, tersimpan sebuah wasiat. Agar kelak menjadi orang yang bermartabat.

Disamping itu, aku mengalami degradasi secara ruhiyah dan jasadiyah. Aku semakin tertinggal dari mereka, yang saat ini maju dengan langkah seribu meninggalkan diriku yang satu langkah saja sudah syukur.

Kemaksiatan masih melumuri kehidupanku. Dan hal - hal kecil sudah mulai dilanggar.

Kebohongan masih terlontar dari indera pengecapku hingga saat ini. Dan ketika di ujung hidup, apakah aku dapat menghapus kesalahan dan kemaksiatan itu ?

Kutulis di sebuah kertas, namun tak menemui jawaban. Malah menyimpang dari tujuan.

Kini, aku merasa berbenah dan keluar dari zona nyaman. Zona nyaman untuk berbuat dosa dan maksiat. Yah, godaan selalu saja hadir dalam hidup, tapi bisa diminimalisir.

Akademikku juga mulai kulatih. Bukan sekedar menjawab soal baru pulang, tapi berusaha memahami untuk tahun yang akan datang.

Ada banyak buku tersimpan rapi di dekatku. Dan hari itu, aku ingin menangis karena tak mampu menyelesaikannya satu per satu.

Dan 1/3 malam yang hilang ingin kuraih kembali. Sebab ketika ingin menangis dan merayu sang Pencipta, aku masih menahannya dan tak mampu mengeluarkan.

Masih ada lagi yaitu menulis. Sekarang ini, aku menulis bahkan di kamar mandi. Suatu hal yang cuma dilakukan oleh orang2 yang kufur ketika melakukan sesuatu bukan pada tempatnya.

Apakah sudah cukup ? Belum, masih belum. Aku masih minum berdiri, makan berdiri, bahkan masbug dalam sholat masih terjadi.

Tapi, kenapa ketika di kampus malah sebaliknya ? Pada hari ini kumencoba merenung dan meresapi diri ini baik2.

Kesalahan di masa lalu selalu hadir dalam hati yang paling dalam ini.

Aku tak ingin pulang cepat dari dunia ini, aku belum siap untuk menghadapmu Ya Rabb dengan lumuran dosa ini.

Bolehkah aku diberikan kesempatan sekali lagi ?

Bolehkah aku ingin menjadi "Iblis", yang selalu menggoda manusia untuk berbuat kebaikan dan amal ma'ruf nahi munkar?

Karena aku yakin, di sana sedang menunggu bunga matahari, yang selalu berdiri menunggu kebangkitanku menuju manusia menginspirasi.

Wassalamu'alaykum.Wr.Wb

- M.A.S -

#SekedarBerbagi

Friday, October 28, 2016

Jum'at, 28 Oktober 2016

Assalamu'alaykum.Wr.Wb

Terlalu dalam maknanya ketika kita melihatnya kini. Dimana sebuah peristiwa bersejarah telah terjadi dan bahkan mendarah daging pada diri kita, pemuda masa kini yang aktif dalam mengupgrade diri.

Hari ini, mereka menyebutnya sebagai hari " Sumpah Pemuda"..

Di sebuah tempat, mereka beikrar bahwa kita ada berbahasa satu, bertanah air satu, berbangsa satu, Bangsa Indonesia.

Negeri harapan dan impian yang terkadang prosesnya dihalangi oleh orang yang berorientasi pada kepentingan golongan.

Lahirnya pemuda bukan hanya menjawab tantangan masa kini, masa depan yang menunggu telah siap menyambut mereka sebagai pemenang.

Wassalamu'alaykum.Wr.Wb

-M.A.S-

#SekedarBerbagi

Thursday, October 27, 2016

Kamis, 27 Oktober 2016

Assalamu'alaykum.Wr.Wb

Selamat malam kawan - kawan. Kita dituntut untuk menjadi seorang penggerak berfikir strategis dan berorientasi pada sebuah hasil dan penambahan kualitas maupun kuantitas.

Banyaknya gerakan yang hari ini terbentuk sebenarnya memiliki jawaban dalam dua sisi. Sisi utama, dibentuk karena ingin melaksanakan agenda yang telah disusun untuk dicapai, tapi di sisi lain dibentuk karena terpaksa dengan contoh seperti untuk meramaikan dan merusuh.

Pada hari ini, gerakan - gerakan yang terbentuk karena dipaksakan tersebut mulai mendapatkan tempat di berbagai masyarakat. Tapi apakah mendapatkan terbaik dan terburuk, mari kembali kepada yang seharusnya menilai dan memilih, MASYARAKAT.

Wassalamu'alaykum.Wr.Wb

- M.A.S -

#SekedarBerbagi