Assalamu'alaykum
Suatu ketika, kamu suka membaca sejarah. Namun, kamu tidak tahu apa filosofi sejarah itu. Lalu kamu tanyakan kepada ayahmu dengan panjang lebar tanpa titik seolah keingintahuan menjadi suatu sifat yang tak mati. Karena dia adalah anak - anak.
Singkatnya, ayahmu menjelaskan filosofi sejarah tersebut dengan baik dan benar hingga kamu senang karenanya.
Begitulah adab murid dan guru. Hormatnya kita kepada seorang guru adalah salah satu bentuk kita mengamalkan ilmu yang diajarkannya.
Berbekal nilai akhlak dan aplikasi amal yang mumpuni, maka sudah pasti kita akan giat belajar namun jangan lupa bertanya pada yang ahli, yaitu guru. Sekali lagi, guru.
Tidak ada yang lain. Karena sesungguhnya dari gurumu, kamu akan mempelajari bagaimana mengenal secara real dan tanpa kamu sadari, membawa pertanyaan dan solusi dari segalanya.
Hormatilah gurumu. Siapapun itu, mau ustadz, orang tua, ulama, temanmu. Ketika ilmunya sangat mumpuni, maka hormatilah ia.
Jangan pernah menjadi merasa punya ilmu banyak, karena untuk kedua kalinya kamu akan dihadiri oleh penyesalan.
Ini bukanlah bagaimana kita suka mencari hormat, tapi adalah bagaimana ketaatan kita terhadap orang yang mengajarkan kita. Karena jika kamu menghormatinya, ada saatnya cerita baru tertulis dalam buku harianmu ketika ia ingin berdiskusi denganmu karena ada hal yang kurang dipahaminya.
Itulah adab. Suatu kepentingan. Dilatih sejak kecil. Karena akan terbiasa. Seperti orang bijak pernah berkata, " Ala bisa karena biasa ".
Wassalamu'alaykum
~M.A.S~
#SekedarBerbagi
No comments:
Post a Comment