Assalamu'alaykum
Adanya kekeliruan dalam memahami aturan berjamaah membuat semakin besar semangat dalam dirinya untuk mencari rumah baru. Kemudian, ia mulai menganggap bahwa rumah yang lama sudah lapuk dan tak layak huni. Namun, ia lupa bahwa aturan berjamaah sudah sedemikian rupa baku dan menyeluruh dalam hal apapun. Apa yang terjadi ? membuat gerakan baru dengan mengatasnamakan nasionalisme religius.
Narasi seorang petinggi (dulunya) menjadi sebuah cakupan bahkan pedoman kuat yang senantiasa meluapkan semangat mereka untuk bergairah demi mengejar cita-cita masa depan.
Mereka ini mudah terbakar dan tak sabar dengan apa yang terjadi sekarang ini. Maka, tak jarang ini menyimpang dalam hal berjamaah. Saya tidak ingin bermusuhan dengan sesama muslim karena telah dikatakan dengan jelas bahwa sesama muslim adalah saudara. Walaupun dengan mereka yang sampai hari ini telah tak bersama dalam garis lurus dan mencari rumah baru.
Saya berharap mereka tetap bergairah dan menjunjung tinggi agama dan menerangkan kembali kejamaahan walaupun peluangnya akan sangat kecil sekali. Setiap buku yang dibaca telah memuat histori atau sejarah keluarnya seseorang dari jamaah, dan salah satu contohnya adalah ini.
Mudah-mudahan rumah baru yang diidamkan itu masih bercahayakan aura rumah lama. Saya yakin sekali, ketika kebenaran dan kenyataan berdiri di depan mata mereka, maka akan ada dua pilihan, berhenti atau kembali.
@akbarsaladin36
No comments:
Post a Comment