Assalamu'alaykum
Keji. Sungguh keji..
Pemuda kini kehilangan panggungnya sebagai pembakar semangat rakyat. Keinginan dalam mengambil ilmu praktis telah menjadi sebuah pekerjaan yang utama.
Suara mereka yang dulu, menghilang ditelan ombak. Lupa. Teriris mendengarnya. Ketika ada yang ingin mengganggu sebuah "sistem", maka harus dilibas dengan penangkapan.
Hari itu. Bertatap muka dengan waktu. Belajar menuliskan keping2 perjuangan. Buku2 pergerakan kembali memanggil tuannya. Dulu, kepribadian seorang pemuda menjadi tauladan bagi rakyat.
Suara itu kini harus bangun dari tidur. Penafsir dunia harus hadir dalam diri seorang pemuda pergerakan. Kitab2 yang dulu dijadikan pajangan kini harus dibuka. Perlahan, membuktikan kebenaran. Bahwa kezaliman telah merajalela di republik ini.
Wassalamu'alaykum
#SekedarBerbagi
~M.A.S~
No comments:
Post a Comment