Assalamu'alaykum
Telah kubatasi segala arah yang tak mungkin kulakukan sebagai manusia biasa. Toh, berbalik kepada kemunafikan merupakan kesempatan yang menyedihkan dan membangkitkan perkumpulan syaitan yang bersemayam dalam lingkungan.
Jangankan kau berbalik, maju saja kamu sudah terkena imbasnya. Sama seperti seorang Tsa'labah, kehilangan keyakinan akan kesyukuran nikmat Yang Maha Kaya hingga ia meninggal dalam keadaan yang tidak baik lagi menyakitkan.
Bukannya bunga yang layu bisa tumbuh mekar sedia kala ?
Begitulah arah, jika mengubah jalannya menuju kejayaan dan semangat akan perbaikan berkelanjutan terhadap ruhiyah dan jasmaniyah, maka mau tidak mau semuanya akan berjalan sempurna.
Arah, bukan dibuat ngasal seperti lukisan abstrak seniman sekelas eropa, tapi kita susun rapi dalam berkas keyakinan dan pencapaian agar tak salah langkah dalam berjalan.
Arah, memungkinkan kita membuat keputusan brilian agar tidak salah jalan dalam memberi jawaban. Biarpun seperti semangka yang sering dimakan, tapi akan ada biji yang bersemayam di dalamnya. Itulah analoginya.
Sebegitunya arah itu. Sangking hebatnya, ia merubah jalannya para pahlawan, yang tertuang dalam tulisan sejarah pergerakan.
Wassalamu'alaykum
#SekedarBerbagi
~M.A.S~
No comments:
Post a Comment